Amsky Indonesia – Percetakan adalah salah satu bidang usaha yang sudah lama bertahan. Perkembangannya juga sudah meningkat cukup drastis dibandingkan dengan era terdahulu.

Ada beberapa jenis percetakan yang sudah umum diketahui. Meskipun pada bidang yang sama, tetapi penggunaan peralatannya berbeda. Karena tujuan pembuatannya sendiri juga beragam.

Berikut adalah beberapa macam percetakan yang sudah diketahui secara umum.[no_toc]

Digital Printing

Merupakan salah satu yang populer dan cukup banyak tersedia, hampir di setiap kota sudah ada yang menyediakan jasa digital printing. Menggunakan large format printer sebagai alat utamanya, dan bisa digunakan untuk cetak pada berbagai jenis bahan.

Mesin digital printing yang digunakan sendiri ada beberapa macam, namun kebanyakan adalah jenis printer indoor serta outdoor. Arah dari digital printing kebanyakan adalah untuk advertising dengan beragam produknya.

Lalu juga ada mesin cetak A3+ yang proses kerja serta penggunaannya lebih mudah dibandingkan dengan mesin offset. Pada digital printing tidak ada batasan minimal ketika ingin memesan produk, jumlah berapapun tetap bisa.

Pada percetakan digital ini kebanyakan yang dibuat adalah spanduk, banner, umbul-umbul, baliho, dll. Dan apabila dilengkapi dengan mesin cetak A3+ bisa mengerjakan kartu nama, brosur, flyer, dll. Ada juga peralatan pendukung untuk melakukan cetak pada mug, gelas, dll.

Cetak digital juga lebih tepat untuk pemula yang baru akan terjun ke dunia percetakan. Karena proses produksi yang lebih mudah, serta tenaga kerja yang tidak terlalu banyak.

Kelebihan dari cetak digital ini adalah bisa mencetak sesuai dengan keinginan. Sehingga lebih fleksibel, dan bisa menjaring semua konsumen.

Percetakan Offset

Jika menyebut percetakan, yang ada di pikiran pasti yang dimaksud adalah percetakan offset. Pada umumnya untuk cetak offset ini untuk memproduksi dalam quantity yang banyak.

Yang dikerjakan pada cetak offset ini pada umumnya adalah hal yang berhubungan dengan kertas. Sebagai contoh untuk cetak brosur, flyer, koran, majalah, buku, dan sejenisnya.

Proses kerjanya lebih rumit dibandingkan dengan cetak digital, dan membutuhkan banyak tahapan. Kalau pada digital printing ketika desain sudah siap bisa segera langsung di cetak, maka tidak demikian untuk offset ini.

Karena setelah desain sudah siap, maka harus membuat master film, atau sekarang dengan membuat plate cetak. Setelah plate cetak jadi, baru bisa dilakuakn proses untuk melakukan cetakan.

Tidak bisa untuk mencetak satuan atau dalam jumlah yang sedikit, karena akan sangat tidak efektif. Namun jika mencetak dalam jumlah yang banyak, maka biayanya bisa lebih murah dibandingkan dengan cetak digital.

Baca juga: Jenis Finishing Pada Percetakan Offset Dan Digital

Percetakan Sablon

Ini adalah percetakan yang proses pengerjaannya dilakukan secara manual. Pada proses kerjanya sendiri menggunakan kain yang biasa disebut screen, yang kemudian diberi pasta atau tinta. Baru dilakukan proses penyablonan menggunakan rakel.

Jadi prosesnya setelah desain dibuat, kemudian dipindahkan ke screen dengan metode tertentu yang menggunakan bahan kimia. Baru kemudian dilakukan proses penyablonan. Dan biasanya untuk satu screen adalah untuk perwarna, jadi jika lebih dari satu warna, maka perlu membuat beberapa screen.

Dengan teknik sablon ini pengaplikasiannya bisa pada bahan plastik, kain, kertas, dll.

Percetakan Flexografi dan Rotogravure

Keduanya merupakan jenis percetakan yang berbeda, antara Flexografi dan Rotogravure memiliki proses yang tidak sama. Proses yang paling simple adalah Flexografi, dan lebih ekonomis.

Teknik Flexografi biasanya menggunakan bahan berbentuk roll. Umumnya sering digunakan untuk cetak koran, dus, ataupun sticker. Dalam proses produksinya juga sangat menghemat bahan baku.

Sedangkan untuk Rotogravure lebih sering digunakan pada bahan plastik, seperti contohnya adalah kemasan. Namun sayangnya hasil cetak dengan menggunakan teknik ini tidak sebagus dibandingkan offset.

Jadi pada prosesnya, plastik cetakan dilaminasi yang menggunakan mesin laminasi. Lalu dilapisi dengan material bahan perekat lalu dikeringkan. Setelah itu dengan menggunakan mesin pemotong akan dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Penutup

Percetakan pada umumnya yang sering ditemui memang jenis percetakan offset dan digital printing. Kalau pada percetakan sablon sebagian besar sudah memiliki mindset bahwa itu lebih kearah konveksi (kaos).

Bidang usaha percetakan ini masih menjadi peluang yang cukup bagus, ini terlihat dari para customer kami yang baru akan memulai menekuni usaha percetakan. Karena pangsa pasarnya sendiri masih tergolong besar.

Jika ingin terjun menekuni bidang usaha ini, banyak hal yang harus diperhatikan. Arah pasar tujuan serta budget termasuk hal yang utama. Mengingat tiap jenis yang ada ini menggunakan mesin dengan harga yang berbeda, dan cukup tinggi.

Demikian informasi mengenai informasi jenis percetakan yang umum diketahui ini, semoga dapat membantu dan menambah informasi.